Surabaya (8/12/2023) Hima Prodi Akuntansi Universitas Katolik Darma Cendika mengadakan Seminar Nasional dengan topik Pro & Cons of Carbon Tax, Are We Prepared to Implement It? and Accounting For Sustainability. Seminar nasional ini menjadi bagian rangkaian acara akhir dalam pada lomba DCNAG 4.0 (Darma Cendika National Accounting Games).
DCNAG 4.0 merupakan sebuah kompetisi di bidang akuntansi pada tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya. Narasumber dalam kegiatan ini antara lain, Samsul Arifin, S.E (Kanwil DJP Jawa timur 1) dan Fajar Kristianto Gautama Putra (Deputi CEO of CESGS Universitas Airlangga). Acara dimulai dengan penandatangan MOU antara Dekan Fakultas Ekonomi, Dr. Lilik Indrawati, M.M, Nia Yuniarsih selaku Kaprodi Akuntansi dengan Fajar Kristianto Gautama Putra (Deputi CEO of CESGS Universitas Airlangga). Dilanjutkan dengan seminar yang berlangsung selama dua jam dan dihadiri oleh mahasiswa Prodi Akuntansi.
Topik kali ini berkaitan dengan lingkungan hidup, yang kita tau 82% pendapatan negara berasal dari pajak. Latar belakang adanya pajak karbon adalah karena Indonesia rentan terhadap dampak perubahan iklim. Dari tahun 1981-2018, Indonesia mengalami tren kenaikan suhu sekitar 0.03 °C per tahun (BMKG, 2020).Selanjutnya Dari tahun 2010-2018, emisi GRK nasional mengalami tren kenaikan sekitar 4,3% per tahun. (KLHK, 2020). Dampak perubahan iklim mempengaruhi beberapa aspek antara lain kerusakan ekositem lahan, penurunan kualitas Kesehatan, kelangkaan air dan kelangkaan pangan. Maka diperlukan kebijakan untuk memastikan kebutuhan pendanaan perubahan iklim dapat terpenuhi maka ada yang Namanya Pajak Karbon adalah pajak yang dikenakan atas emisi karbon yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan hidup.
Narasumber kedua adalah Fajar Kristianto Gautama Putra (Deputi CEO of CESGS Universitas Airlangga) yang membahas tentang Mendalami Riset Keberlanjutan berdasarkan GRI. Mengapa riset berkelanjutan ? karen 80% Perusahaan di dunia telah melaporkan keberlanjutan. GRI tetap menjadi standar dominan dalam pelaporan keberlanjutan.